Latest News

Pertanyaan Sama Berbeda Jawaban dari Rasulullah

Ketika kita mempunyai pertanyaan yang sama jawaban yang kita dapatkan pun pasti cenderung sama. Namun akan berbeda jika pertanyaan sama tersebut ditanyakan kepada Rasulullah, tentunya mengapa jawaban tersebut berbeda adalah karena ada alasan tersendiri dari Rasulullah. Mari kita simak kisah berikut ini. 

Rasulullah tahu semua punya ukuran masing-masing. Sebab itu beliau berkata tidak saat Sa’ad ibn Abi Waqqash meminta izin kepadanya untuk menginfakkan hartanya di jalan Allah. Kala itu Sa’ad tengah sakit dan ia rasa hartanya yang banyak akan memberatkan dirinya ketika wafat nanti.

“Bagaimana jika dua pertiganya?” lanjut Sa’ad.
“Jangan.
“Bagaimana jika separuhnya yang aku wasiatkan?
“Jangan.”
“Bagaimana jika satu pertiganya?”

Satu pertiga itu ujar Rasulullah sudah merupakan jumlah yang banyak. Hai Sa’ad, sesungguhnya engkau tinggalkan keluargamu dalam keadaan kaya dan mampu adalah lebih baik daripada kau tinggalkan mereka dalam keadaan fakir dan minta-minta.

Namun pernyataan ini akan berbeda dengan apa yang beliau sampaikan kepada Abu Bakar. Kita semua tahu, kapan pun Abu Bakar datang dengan membawa seluruh hartanya Rasulullah tak pernah menolak. “Apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu?” tanya sang Nabi. Abu Bakar biasanya menjawab, “Kutinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya.”
Rasulullah akan mengangguk. Kenapa jawaban Rasulullah berbeda?

Berdasarkan pendapat beberapa orang, perbedannya terletak pada kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki Abu Bakar dan Sa’ad. Rasulullah tahu keduanya berbeda. Rasulullah sangat mengenal setiap karakter para sahabat-sahabatnya. Itulah mengapa beliau selalu memberikan nasihat yang berbeda kepada setiap sahabatnya di kala mereka meminta. Rasulullah akan memberikan nasihat yang sesuai dengan diri masing-masing sahabatnya. 

Pertanyaan Sama Berbeda Jawaban dari Rasulullah


Abu Bakar adalah seorang niagawan yang dikenal jujur, amanah, cerdas, professional, dan mumpuni. Dia memiliki wawasan dan jaringan yang luas dalam dagang. Abu Bakar tak pernah terputus sumber rezekinya, karena begitu dia kehabisan uang pun, orang akan banyak yang datang kepada Abu Bakar untuk berebut menyerahkan modal kepadanya agar dikelola. Dan memang tidak banyak sahabat lain yang seperti Abu Bakar. 

Faktanya seperti itulah semua orang memiliki ukurannya masing-masing. Setiap orang memiliki latar belakang yang tidak sama, sebaliknya kita tidak bisa membandingkan yang satu dan yang lainnya dalam bidang yang sama, jika keduanya memiliki kompetensi yang berbeda. Selama ini kita hanya melihat sesuatu dari sudut pandang yang sama. Tanpa mau memandang sudut pandang lain yang bisa jadi sudut pandang lain ini adalah yang terbaik. 

Sama halnya dengan kecerdasan seseorang tidak semata-mata hanya di ukur dari satu sisi saja. Setidaknya ada 9 kecerdasan jika kita mau membaginya. Ada kecerdasan matematis-logis, linguistik, visual-pasial, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial. Kesemuanya memiliki kelebihan masing-masing dan setiap orang juga memiliki kelebihannya masing-masing. 

Kita bisa saja menasihati saudara kita yang kaya untuk berinfak dengan hartanya, tetapi jangan membandingkan dengan menyebut-nyebut kisah berinfaknya Abdurrahman bin ‘Auf. Kita juga bisa menasehati saudara kita yang tengah diberi amanah untuk memimpin umat, tetapi jangan membebani dengan membandingkan-bandingkan dengan dia secara terus menerus dengan Umar bin Abdul Aziz. Ibarat sepatu, setiap orang mempunyai ukuran sepatu masing-masing jangan sampai kita memaksa seseorang menjadi orang lain diluar batas kemampuan dirinya.

Disadur dari Buku 'Masuk Surga Lewat Pintu Belakang' Satria Nova.

Baca juga: penakluk waktu

0 Komentar pada "Pertanyaan Sama Berbeda Jawaban dari Rasulullah"

- Masukkan komentar agar kita bisa saling mengenal satu sama lain
- Jangan memasukkan link pada komentar ya