Manusia adalah
makhluk sosial yang selalu memerlukan orang lain dalam hidupnya, manusia
membentuk hubungan interaksi dengan manusia lainnya dengan tujuan tertentu.
Akan lebih nyaman jika kata manusia kita sebut sebagai seseorang. Seseorang
cenderung akan hidup mengelompok berdasarkan kesamaan, kesamaan yang akan
membentuk kelompok dalam beberapa orang adalah kesamaan hobi. Kelompok atau
kubu ini selalu ada lingkungan masyarakat tak kenal dari golongan dan tingkat
pendidikan apapun, seseorang akan terus hidup mengelompok baik untuk memenuhi
kehidupannya (timbal balik) maupun untuk membuat rasa aman dalam menjalani
kehidupan.
Sekutu Dalam
Satu Kubu merupakan ungkapan dimana di dalam suatu kelompok, organisasi
terbentuk lagi kelompok-kelompok kecil. Entah untuk tujuan apa kelompok kecil
ini terbentuk, bisa saja ada tujuan-tujuan lain di dalamnya. Salah satu Sekutu
Dalam Satu Kubu adalah kelompok pertemanan di sekolah atau di kampus. Di era
jaman SMA dulu dalam satu kelas akan terbentuk lagi beberapa kelompok kecil ada
kelompok yang mayoritas ada minoritas dan bahkan ada kelompok yang bisa
dikatakan kelompok gaib.
Salah satu
tujuan membentuk sekutu dalam satu kubu biasanya terjadi pada kaum hawa, kaum
hawa di sekolah atau kampus akan membentuk sekutu. Jika di SMA kaum hawa
membentuk kubu dalam suatu kelas untuk mencari dukungan memusuhi kubu yang
lain, hal ini terjadi karena dalam suatu kubu mempunyai permasalahan dengan
kubu lain biasanya masalah pacar (klasik
nih) atau tujuan sepele lain untuk menguasai tempat duduk di kantin
sekolah. Memang ketika masa SMA akan terasa lebih PD jika ke kantin bergerombol
dengan sekutu apalagi jika sudah menjadi kakak kelas seakan-akan kantin sudah
menjadi basecamp nya.
Tidak hanya pada
masa SMA kaum hawa ini memang terkenal dengan rival abadinya sekutu kaum hawa
juga, ketika pada bangku perkuliahan kaum hawa ini membentuk sekutu bukan lagi
masalah asmara tapi lebih kepada tingkat yang professional dan terkesan
kekanak-kanakan. Sekutu-sekutu ini akan bersaing masalah tugas kuliah, ketika
salah satu kubu menyelesaikan tugas kuliahnya anggota dari kubu tersebut pasti
selalu berpidato: “jangan kasih contekan
ke si Anu biar mereka berusaha sendiri” fenomena ini terus berlanjut sampai
dengan puncak peperangan yang biasa disebut dengan UJIAN.
Massa ujian
adalah massa dimana antar kubu saling berperang dan unjuk gigi. Antar kubu akan
membentuk formasi untuk memaksimalkan serangan ketika menghadapi soal-soal yang
sebenarnya bisa jadi mudah saja. Ketika sampai pada ketegangan contek-contekan
antar anggota yang berbeda kubu ini ketika ditanya:
“Nomor
dua sudah”
”Belum,
lagi dipikir”
Padahal
sebenarnya sudah, karena memang dari awal ada ketegangan dan konflik internal
dalam kubu ini ya sudah berbohong adalah pilihan yang terbaik kemungkinan.
Fenomena Sekutu dalam Satu Kubu sebenarnya memang bukan hal baru hal ini sudah
terjadi beberapa abad silam ketika masih pada dinasti Ming (ngaur). Menyikapi hal ini dalam
pertemanan memang sulit apalagi bagi mereka yang masih umur belasan tahun,
dimana jiwa kompetitif adalah segalanya tanpa memandang apakah tindakan
tersebut benar atau salah, menyakitkan orang lain atau tidak, kontrol diri
sangat diperlukan dalam hidup bersosial tindakan mana yang harus dan tidak
harus dilakukan.
Sesengit apapun
rival dalam hidup kita, sehebat apapun kubu dalam suatu kelas yang kita hadapi
mereka tetaplah teman seperjuangan, teman yang memacu semangat bersaing adalah
mereka. Sekalipun kalian menang dalam dunia pendidikan tidak menjamin kalian
menang di dunia masyarakat, dunia pendidikan sarat dengan persaingan semu dunia
masyarakat komunikasi lah yang menjadi raja.
0 Komentar pada "Sekutu Dalam Satu Kubu"
- Masukkan komentar agar kita bisa saling mengenal satu sama lain
- Jangan memasukkan link pada komentar ya