Tulisan
kali ini akan saya buat versi cerita karangan saya biar lebih berasa dan lebih
mengena dan terkesan tidak menggurui.
Suatu hari di era jaman
gadget ada hidup seorang pemuda yang bernama Dedi. adalah pemuda yang berjiwa besar, gagah berani
dan mampu hidup di medan tempur manapun. Sekalipun Dedi ini namanya sudah
terkenal se santero jagat raya dan maya ia masih belum begitu puas dengan
kehidupannya ia masih selalu menginginkan seperti apa yang orang lain miliki
tetapi dia tidak miliki. Mulai lah Dedi ini mengembara ke negeri seberang untuk
mencari apa yang belum ia miliki tersebut
.
Di negeri seberang ini
kehidupan Dedi yang tadinya berjiwa besar, baik, tidak sombong tapi tidak suka
menabung kemudian berubah menjadi pribadi yang mudah ceplas ceplos melontarkan
kata-kata, omongannya selalu tinggi dan bahkan arah pembicaraannya ini
terkadang bisa menyudutkan orang lain dan sampai membuat orang lain sakit hati.
Karena sikapnya yang buruk ini banyak orang lain yang merasa tersakiti hatinya
bahkan tak jarang teman dekatnya pun bisa sakit hati. Namun karena orang-orang
yang pernah tersinggung dengan kata-katanya ini hanya diam dan memendam saja Dedi
pun makin tidak sadar akan tingkah laku dan ucapannya. Tidak hanya itu Dedi ini
pun sering melakukan dosa-dosa kecil yang tanpa disadarinya seperti menggunjing
orang lain.
Suatu ketika Dedi ini
mengalami kesulitan hidup yang dia rasa cukup berat sekali sampai ia sendiripun
tidak sanggup untuk menanggungnya. Dalam kondisi ini pun Dedi masih saja tidak
sadar diri, ia masih mau berjuang sampai akhirnya menyerah karena tidak ingin
menyusahkan orang lain. Kemudian ia akhirnya berdoa kepada Tuhan.
Tuhan,
kenapa hidup sekarang susah sekali Tuhan, Tuhan kabulkanlah doa ku Tuhan aku
mau hidupku lebih mudah.
Sekalipun berdoa tetap
saja doa Dedi ini tidak terkabulkan, Dedi berburuk sangka jangan-jangan Tuhan
tidak mau mengabulkan doanya. Karena merasakan doanya tidak kunjung terkabul, Dedi
pun mendatangi salah satu temannya yang tersohor kerohaniannya. Sebut saja
namanya Rudi. Terjadilah perbincangan keduanya:
Dedi: Rudi, aku sering
berdoa kepada Tuhan, tetapi kenapa doa ku tidak terkabulkan apakah Tuah tidak
mau mengabulkan doaku ?
Rudi: (menarik nafas) Dedi, jangan berburuk
sangka kepada Tuhan bukankah dalam agama kita diajarkan bahwa semua doa itu
pasti terkabul. Coba kamu pikir kembali kenapa doa kamu belum dikabulkan.
Singkat cerita Rudi
hanya menyampaikan kalimat tersebut saja tanpa ada penjelasan lebih lanjut
lagi. Dedi pun kemudian pulang dengan hati yang masih kesal (ceritanya jengkel
sama jawaban tadi).
Pembahasan
Membahas tentang doa
adalah pembahasan tentang hubungan seseorang kepada Tuhan. Mengapa doa
seseorang tidak terkabulkan bukan berarti doa tersebut tidak dikabulkan,
melainkan belum dikabulkan. Doa semua manusia pasti dikabulkan namun tidak ada
kepastian kapan dikabulkannya.
Melihat dari perjalanan kehidupan Dedi tadi bisa
kita lihat mengapa doanya belum dikabulkan bisa jadi karena masih melakukan
perbuatan yang tidak baik, perbuatan yang membuat doanya tersangkut seperti
halnya orang yang sakit hati dengannya.
Ketika seorang manusia
membuat sakit hati manusia lain tidak ada sangkut paut dengan sang Maha
Pencipta. Kesalahan dengan Tuhan minta maafnya kepada Tuhan dan pasti akan di
maafkan karena memang Sang Maha Pengampun. Berbeda lagi jika kita mempunyai
kesalahan dengan manusia maka kita wajib meminta maaf kepada manusia juga, yang
membuat doa tersangkut umumnya adalah perbuatan dosa dan dosa yang paling
sering tidak disadari oleh manusia adalah dosa membicarakan keburukan orang
lain, membuat lawan bicara sakit hati.
Di dalam percakapan
tadipun terlihat kalau Rudi hanya memberikan jawaban yang singkat namun ada
tambahan kata: coba kamu pikir kembali
kenapa doa kamu belum dikabulkan. Kalimat ini maknanya cukup dalam, Rudi
yang merupakan teman baik Dedi pastinya sudah tau bagaimana sikap Dedi tadi
yang mana suka membuat orang sakit hati, namun Rudi enggan mengutarakaanya
disebabkan akan lebih baik jika seseorang menyadari kesalahannya karena dengan
sadar akan kesalahannya merupakan tingkat tobat yang tertinggi seorang manusia.
Itulah mengapa setiap
ada seseorang meninggal kita sering mendengar pernyataan seperti ini dari
keluarga yang ditinggalkan.
Kepada
semua teman Kucing.alm jika beliau mempunyai kesalahan dan belum sempat meminta
maaf agar sekiranya dapat memaafkannya.
Kesalahan seperti
membuat orang sakit hati akan terbawa sampai mati. Pernyataan seperti ini
memang benar adanya seseorang bisa saja terhalang untuk masuk surga karena
masih ada kewajiban yang belum ditunaikan. Maka akan lebih baik dalam berbicara
kita mampu untuk mengontrol dan sedikit mengerem pembicaraan agar tidak
menyakitkan hati lawan bicara, dan hindarilah kebiasaan menggunjing orang lain.
Referensi:
otak saya yang tak begitu dalam
0 Komentar pada "Doa yang Tersangkut"
- Masukkan komentar agar kita bisa saling mengenal satu sama lain
- Jangan memasukkan link pada komentar ya